Batik Tulis Tradisional


Batik Tulis Tradisional telah diakui oleh dunia sebagai karya seni asli Bangsa Indonesia yang bernilai tinggi. Disamping memiliki keindahan luar biasa pada motif yang digunakannya, Batik Tulis Tradisional juga memiliki keindahan rohaniah dari makna tertentu dari motif tersebut. Batik Tulis Tradisional masih bisa dijumpai di kota-kota batik di Indonesia seperti Cirebon, Pekalongan, Yogyakarta dan Surakarta.

Masing-masing daerah memiliki batik bercirikhas tersendiri. Batik Tulis Tradisional khas Surakarta Hadiningrat dengan motif klasik/ kuno bisa di jumpai dan diperoleh di Rumah Batik Gunawan Setiawan, Jl. Cakra 21, Kampung Wisata Batik Kauman, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Rumah batik ini berkomitmen melestarikan karya bangsa yang adiluhung dengan tetap memproduksi Batik Tulis Tradisional ditengah membanjirnya produk tekstil mirip batik yang di buat dengan tehnologi modern namun terkesan hanya mengejar keuntungan ekonomi semata. Di workshop Batik Gunawan Setiawan dapat disaksikan seragkaian proses pembuatan Batik Tulis Tradisional, yang terangkum secara berurutan sebagai berikut

  • Loyor, kain mori pabrikan dipotong dan dibersihkan kanjinya (kandungan tapioka) dengan dicelup kedalam air panas yang dicampur dengan merang.
  • Kemplong, setelah bersih dari kanji, kain dikemplong untuk dipadatkan seratnya.
  • Mempola, membuat pola motif batik di atas kain, biasanya menggunakan pensil.
  • Mbathik, menempelkan lilin batik (malam) cair pada kain sesuai dengan pola yang telah dibuat dengan menggunakan alat bernama chanthing.
  • Nembok, menutup bidang kain yang tetap dibiarkan putih dengan lilin batik tembokan.
  • Medel, mencelup mori kedalam warna alam yang dikehendaki. Untuk warna gelap atau hitam biasanya menggunakan nila.
  • Ngerok dan Nggirah, menghilangkan lilin pada bidang kain yang akan diberi warna lain menggunakan alat kerok atau serut.
  • Mbironi, menutup bidang yang akan dibiarkan tetap berwarna putih serta bidang lain yang terdapat cecek (titik-titik).
  • Nyoga, mencelup mori kedalam pewarna coklat.
  • Nglorod, menghilangkan lilin batik dengan mencelup ke dalam air yang mendidih.

Proses nglorod ini adalah proses terakhir sebelum kain batik dikeringkan dan siap diproses selanjutnya menjadi busana atau produk batik yang lain